Header Ads

KAUM ADAM WAJIB TAU!!! INILAH KEUTAMAAN SHOLAT JUM'AT DAN ANCAMAN BAGI YANG MENINGGALKANNYA...


Allah sudah memberi karunia yang besar pada kita dengan adanya shalat Jum’at. Di antara keutamaan shalat itu bisa menghapuskan dosa dan kekeliruan, juga bisa meninggikan derajat seorang mukmin, bi idznillah. Sungguh akan tidak untung jika tak mengerjakan atau melaksanakan shalat Jum'at karena didalamnya ada pahala yang besar. Apa keutamaan shalat Jum'at serta bagaimana ancaman untuk orang yang tidak ingin melaksanakan shalat Jum'at atau dengan berniat meninggalkan shalat Jum'at? 

Keutamaan/Fadhilah Shalat Jum’at : 
1. Bisa Menghapuskan Dosa 

Di keluarkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata kalau Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

الصَّلاَةُ ال�'خَم�'سُ وَال�'جُمُعَةُ إِلَى ال�'جُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَي�'نَهُنَّ مَا لَم�' تُغ�'شَ ال�'كَبَائِرُ 

“Di pada shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang selanjutnya, itu bisa menghapuskan dosa di antara keduanya selama tak dilakukan dosa besar. ” (HR. Muslim no. 233). 

2. Allah menyempurnakan Islam dan mencukupkan nikmat 

Pada hari itu, Allah menyempurnakan untuk orang beriman agama mereka, Dia juga mencukupkan nikmat-Nya, dan itu terjadi pada hari Jum’at. Allah Ta’ala berfirman : 

ال�'يَو�'مَ أَك�'مَل�'تُ لَكُم�' دِينَكُم�' وَأَت�'مَم�'تُ عَلَي�'كُم�' نِع�'مَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ال�'إِس�'لَامَ دِينًا 

“Pada hari ini sudah Kusempurnakan buat kamu agamamu, serta sudah Ku-cukupkan padamu ni'mat-Ku, serta sudah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah : 3). 

Saat Ibnu ‘Abbas membaca ayat diatas, beliau berkata, “Orang Yahudi menyampaikan : 

لو نزلت هذه الآية علينا، لاتخذنا يومها عيدًا! 

Kalau ayat ini turun di tengah-tengah kami, pasti kami bakal merayakan hari turunnya ayat itu sebagai ‘ied (hari besar atau hari raya). Ibnu ‘Abbas berkata kalau ayat ini turun waktu berjumpanya dua hari raya yakni hari raya ‘ied (haji akbar) serta hari Jum’at. (Dijelaskan juga oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya) 

3. Hari yang dimaksud Asy Syahid 

Beberapa ulama menafsirkan tentang ayat, 

وَشَاهِدٍ وَمَش�'هُودٍ 

“Dan yang melihat serta yang disaksikan. ” (QS. Al Buruj : 3), dengan hari Jum’at. Seperti kata Ibnu ‘Umar yang disebut asy syahid dalam ayat itu yaitu hari Jum’at, sedang al masyhud yaitu hari nahr (Idul Adha). (Saksikan Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 9 : 70-71) 

4. Bila bersegera menghadiri shalat Jum’at, bakal peroleh pahala yang besar 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَن�' اغ�'تَسَلَ يَو�'مَ ال�'جُمُعَةِ غُس�'لَ ال�'جَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَن�' رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَن�' رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَب�'شًا أَق�'رَنَ وَمَن�' رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَن�' رَاحَ فِي السَّاعَةِ ال�'خَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَي�'ضَةً فَإِذَا خَرَجَ ال�'إِمَامُ حَضَرَت�' ال�'مَلَائِكَةُ يَس�'تَمِعُونَ الذِّك�'رَ 

“Barangsiapa mandi pada hari jumat seperti mandi janabah, lantas pergi menuju masjid, jadi dia seakan berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada saat (saat) ke-2 jadi dia seakan berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada saat (saat) ketiga jadi dia seakan berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada saat (saat) ke empat jadi dia seakan berkurban dengan seekor ayam. Serta barangsiapa yang datang pada saat (saat) ke lima jadi dia seakan berkurban dengan sebutir telur. Serta jika imam telah keluar (untuk berikan khutbah), jadi beberapa malaikat ada dengarkan dzikir (khuthbah itu). ” (HR. Bukhari no. 881 serta Muslim no. 850) 

5. Tiap-tiap langkah menuju shalat jum'at memperoleh ganjaran puasa serta shalat setahun 

Dari Aus bin Aus, ia berkata kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَن�' اغ�'تَسَلَ يَو�'مَ ال�'جُمُعَةِ وَغَسَّلَ ، وَبَكَّرَ وَاب�'تَكَرَ ، وَدَنَا وَاس�'تَمَعَ وَأَن�'صَتَ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُط�'وَةٍ يَخ�'طُوهَا أَج�'رُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا 


“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dengan membersihkan kepala serta anggota tubuh yang lain, lantas ia pergi dimuka saat atau ia pergi serta merasakan khutbah pertama, lantas ia mendekat pada imam, mendengar khutbah dan diam, jadi tiap-tiap langkah kakinya terhitung seperti puasa serta shalat satu tahun. ” (HR. Tirmidzi no. 496. Syaikh Al Albani menyampaikan kalau hadits ini shahih. Saksikan keterangan hadits dalam Tuhfatul Ahwadzi, 3 : 3). 

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah mengatakan, 

وَتَبَيَّنَ بِمَج�'مُوعِ مَا ذَكَر�'نَا أَنَّ تَك�'فِير الذُّنُوب مِن�' ال�'جُمُعَة إِلَى ال�'جُمُعَة مَش�'رُوط بِوُجُودِ جَمِيع مَا تَقَدَّمَ مِن�' غُس�'ل وَتَن�'ظِيف وَتَطَيُّب أَو�' دَه�'ن وَلُب�'س أَح�'سَن الثِّيَاب وَال�'مَش�'ي بِالسَّكِينَةِ وَتَر�'ك التَّخَطِّي وَالتَّف�'رِقَة بَي�'ن الِاث�'نَي�'نِ وَتَر�'ك ال�'أَذَى وَالتَّنَفُّل وَال�'إِن�'صَات وَتَر�'ك اللَّغ�'و 


“Jika diliat dari beragam hadits yang sudah dijelaskan, penghilangan dosa yang disebut lantaran berjumpanya Jum’at yang satu serta Jum’at yang selanjutnya dapat diperoleh dengan tercukupinya prasyarat seperti yang sudah dijelaskan yakni mandi, bersih-bersih diri, menggunakan harum-haruman, menggunakan minyak, menggunakan baju terbaik, jalan ke masjid dengan tenang, tak melangkahi jama’ah lain, tak memisahkan diantara dua orang, tak mengganggu orang lain, melakukan amalan sunnah serta meninggalkan pengucapan laghwu (percuma). ” (Fathul Bari, 2 : 372). 

ANCAMAN MENINGGALKAN SHALAT JUM'AT DENGAN SENGAJA 

Allah SWT berfirman dalam Kitab-Nya : 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِن�' يَو�'مِ ال�'جُمُعَةِ فَاسَعَو�'ا إِلَى ذِك�'رِ اللَّهِ وَذَرُوا ال�'بَي�'عَ ذَلِكُم�' خَي�'رٌ لَكُم�' إِن�' كُن�'تُم�' تَع�'لَمُونَ 


" Hai beberapa orang yang beriman, jika diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, jadi bersegeralah anda pada mengingat Allah serta tinggalkanlah jual beli. Yang sekian itu tambah baik bagimu bila anda tahu. " (QS. Al-Jumu'ah : 9) 

Karena itu, meninggalkan shalat Jum'at tanpa ada sebab yang syar'i seperti sakit kronis, safar, hujan begitu lebat yaitu dosa besar. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sudah memperingatkan dengan keras atas siapapun yang melalaikannya, 

لَيَن�'تَهِيَنَّ أَق�'وَامٌ عَن�' وَد�'عِهِم�' ال�'جُمُعَاتِ أَو�' لَيَخ�'تِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِم�' ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِن�' ال�'غَافِلِينَ 

“Hendaknya satu golongan berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at atau Allah bakal tutup hati mereka lalu jadi sisi dari beberapa orang yang lupa. ” (HR. Muslim dari Abu Hurairah serta Ibnu Umar) 

Dalam Musnad Ahmad serta Kutub Sunan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 

مَن�' تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَل�'بِهِ 

“Siapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jum’at lantaran meremehkannya, tentu Allah tutup mati hatinya. ” 

Diriwayatkan dari Usamah Radhiyallahu 'Anhu, RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 

مَن�' تَرَكَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ مِن�' غَي�'رِ عُذ�'رٍ كُتِبَ مِنَ ال�'مُنَافِقِي�'نَ

" Siapa yang meninggalkan tiga Jum'at (shalatnya) tanpa ada udzur (argumen yang dibenarkan) maka ia ditulis termasuk juga kelompok beberapa orang munafik. " (HR. Al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir serta dishahihkan Syaikh Al-Albani) 

Bahkan juga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkehendak bakal membakar bebrapa tempat tinggal yang di dalamnya ada beberapa lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at. Beliau bersabda, 

لَقَد�' هَمَم�'تُ أَن�' آمُرَ رَجُلًا يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أُحَرِّقَ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُونَ عَن�' ال�'جُمُعَةِ بُيُوتَهُم�' 

“Sungguh saya berkemauan menyuruh seorang untuk shalat mengimami manusia lalu saya membakar beberapa tempat tinggal beberapa lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at. ” (HR. Muslim) 

Imam Nawawi rahimahullaah menerangkan dalam satu kisah kalau shalat yang disebut yaitu shalat Isya’, dalam kisah lain shalat Jum’at, serta dalam kisah yang lain shalat dengan cara mutlak. Semua shahih serta tak sama-sama menafikan. (Saksikan : Syarah Muslim oleh Imam Nawawi : 5/153-154) 

Karena itu, beberapa pemuda serta siapapun yang terlanjur menyepelekan shalat Jum'at serta sekian kali meninggalkannya supaya selekasnya bertaubat pada Allah dengan penyesalan yang dalam. Berkemauan tidak untuk mengulanginya. Lalu menanamkan azam dalam diri bakal melindungi shalat Jum'at. Bila tak, cemas Allah tutup pintu hidayah, hingga ia wafat diluar Islam. Wallahu Ta'ala A'lam. 


Semoga semangkin meningkatkann ibadah kita 

Sumber : http :// www. bagiken. xyz/
Diberdayakan oleh Blogger.